Postingan

“PUDING UBI UNGU” RECIPES

Gambar
Haii teman bacaku, sudah lama ga post diblog nih. Nah, kali ini amay mau berbagi resep nih. Dijamin teman baca amay pasti syuka. Soalnya bahannya ga susah buat didapetin lho. Dari judulnya sih udah pasti tau donk yah makanya langsung nyasar keblog amay hehehe. “Puding Ubi Ungu” yups, ini yang amay mau berbagi resep dengan teman baca.  Yukk, scrool terus kebawah sambil siapin kertas ama pena buat nyatet atau di ss juga gapapa biar garibet yah. Bahan : 1 pcs ubi ungu size medium 1 sachet ager Swallow Lily (seaweed) 1 pcs santen kara ukuran kecil Gula secukupnya Garam  MyVla Nutrijel  Caranya :  Potong kecil-kecil ubi ungunya lalu rebus sampe mateng Setelah mateng, angkat dan haluskan( saya pake blender). Setelah bener- bener halus saring lagi agar tidak ada ubi yang menggumpal atau berserat Masak ubi ungu yang sudah disaring, lalu masukkan santen, ager swallow, gula, dan garem Setelah mateng/mendidih, angkat dan tuang dalam loyang lalu dinginkan Setelah mengeras, tambahkan vla nutrijeln

Berbagi disaat Sulit

========= True Story =========                      =====Story 1===== Hari itu seperti biasa aku pulang kerja dengan menaiki transjakarta (busway). Dari arah lebak Bulus menuju indosiar rute perjalanan yang cukup jauh harus aku tempuh. Dijam-jam sibuk seperti ini dimana jam pulang kerja para karyawan. Bisa ditebak kalau saya pulang setelah antrian panjang disetiap koridor busway. Setelah tiba di halte indosiar , aku akan transit menuju kalideres. Tapi, hari ini aku melihat antrian begitu panjang dan berdesak-desakan memenuhi area koridor halte. Untuk menghindari itu aku memutuskan untuk duduk sebentar mengurangi antrian busway. Aku pikir dengan begitu aku akan dapat tempat duduk di busway berikutnya. Mengingat rute pertama yang aku tempuh sangat berdesak-desakan membuat kaki aku terasa keram terlalu lama berdiri. Aku duduk dikursi yang tersedia diarea halte. Beberapa kali aku melihat busway yang melintas masih saja penuh, tentu saja antriannya tidak akan berkurang. Awalnya kursi dis

Cerbung "Tanpa Judul"

Episode 1 : 👇👇👇👇👇👇 Pagi itu  dengan tergesa-gesa sedikit berlari terlihat seorang gadis memasuki lobby disalah satu gedung tertinggi dikota jakarta. Sesekali gadis itu melirik jam tangan berwarna coklat yang melingkar dipergelengan tangannya. Wajahnya terlihat sedih sekaligus takut karna jam sudah menunjukkan pukul 09.30. Gadis itu berjalan menuju tempat deretan resepsionis yang diisi oleh beberapa wanita cantik dan enerjik. Jelas saja gedung itu salah satu gedung terelit di Jakarta. Wajar saja jika resepsionisnya juga harus yang benar-benar cantik. Dengan terburu-buru gadis itu mengeluarkan KTP miliknya dari dompet yang berada didalam tasnya. Lalu memberikannya ke bagian resepsionis.  "Mau ketemu siapa dan dilantai berapa Mba?" Tanya resepsionis sembari memamerkan senyum manisnya. "Hmmm, mau ketemu bapak Adrian dilantai 17 Mba" jawabnya secepat mungkin. "Oh mau ikut interview yah Mba" balasnya mencoba menerka "Iya mba" balasnya lag

"BERPRESTASI DENGAN PERSONAL BRANDING" reposted by www.putuputrayasa.com

By. Putu Putrayasa Buatlah dirimu BERPRESTASI sehingga Anda diKENAL bisa dari : PERSONAL Branding PRODUCT Branding I. Personal branding >> Jangan pernah berhutang kepada orang lain Iya II. Hasil dari kekuatan Personal Branding, sudah terbentuk karena Prestasi. a. Anda ingin dikenal berprestasi di bidang apa? b. Bayangkan siapa yg sudah berhasil di bidang tersebut c. Amati, tiru, plek, (ATP) sampai ke 13 x nya, Anda akan memiliki ciri khas Anda sendiri. >> Membangun Personal Branding dalam bidang apa ? Personal Branding bisa dibangun dengan cara : “bagaimana kita bisa memberikan manfaat bagi org lain” 18 Tools Untuk Meningkatkan Tarif Anda : 1. Lakukan manajemen keuangan. Jangan pinjam uang pada orang lain. Disiplin diri dalam mengelola keuangan. 2. BIKIN PRESTASI misalnya : Jikalau kita berkumpul dengan 100 orang. jadilah 10% yang terbaik di bidang yang paling kita suka. 3. Buatlah PRESTASI yang PRODUKTIF. 4. Jangan pernah buat status galau di

Episode 2 "5 MENIT"

Episode 2 : Keesokan harinya seperti biasa aku berangkat kesekolah. Ada yang tidak biasa bagiku yaitu ketidakhadiran gadis itu. Tidak ada keterangan apapun dari dirinya. Memang ini bukan hal penting bagi kami. Tapi, bagiku ini sedikit aneh setelah kejadian yang kemarin. Aku mencoba menahan rasa keinginantahuanku. Keesokan harinya juga aku tidak melihat sosoknya yang selalu duduk sendiri dibangku belakang. Dia tidak punya teman sebangku karena mungkin dia tak menginginkan nya. Seminggu sudah berlalu tanpa kehadirannya. Aku semakin penasaran tentang nya. Tak ada yang tahu bagaimana dia. Tak ada teman tempat untuk bertanya. Aku mencoba memberanikan diri menanyakan kepada guru tapi jawaban yang sama yang kuterima. Aku ingin pergi kerumahnya tapi aku tidak tahu dia tinggal dimana. "Dasar manusia tak ada jiwa sosialnya sedikitpun. Bagaimana mungkin dia bisa hidup seperti itu selama ini? Aku pikir mungkin dia tinggal di gua untuk bersemedi" pikirku sendiri merasa kesal. Ti

"5 Menit" cerbung by: Nurmayani Tanjung

     #Episode 1  Hari itu aku melihat ada kegelisahan dimatanya. Dia memandangi disekelilingnya seakan membebani pikirannya. Lalu aku mencoba menghampirinya dan sedikit ingin tahu apa yang sedang ia pikirkan. Aku duduk disampingnya lalu tersenyum menatapnya.  "Hey kawan, lihatlah betapa kau membuatku sangat kecewa hari ini" ucapku datar. Seketika ekpresinya terlihat shock mendengar pernyataanku. "Apa aku melakukan sesuatu yang menyakitimu? Maafkan aku jika itu yang terjadi". Ucapnya berat lalu pergi meninggalkanku. "Hey tunggu, apa kau pikir kau begitu baik? Kau menghabiskan suaramu hanya untuk menambah kesedihanku. Kau tahu itu?" Ucapku padanya. Langkahnya berhenti seketika. Lalu kemudian berjalan lagi tanpa menghiraukanku. "Hmm dasar orang tak berperikepekaan" gumamku kesal. Aku tak mau jika aku menyesal karena gagal mengetahui apa yang sedang ia pikirkan. Hmmm, baiklah akan kucoba lagi. Aku membuntuti langkahnya dari belakang d

Cerpen "Wanita Pilihan" by Nurmayani Tanjung

Dimalam itu di sebuah restoran ternama di kota itu. Sepasang suami istri paruh baya dengan tiga orang lelaki tampan. Menduduki salah satu meja yang istimewa dari restoran itu. "Apa mama bilang? Kau lihat ini sudah jam berapa?. Sudah hampir satu setengah jam kita menunggunya disini. Tapi dari tadi gadis pujaanmu itu tak kunjung datang". Ucap wanita itu dengan nada jengkel pada laki-laki yang dari tadi berdiri didepan meja itu. Ia nampak gelisah. Dari tadi mondar-mandir turun ke lantai dasar lalu kembali menghampiri meja itu lagi. "Sudahlah, untuk apa kita disini pa. Kita pulang saja ini sudah malam. Mau sampai kapan disini dia tidak akan datang. Toh, dia tidak akan pernah menghargai kita". Ucap wanita kesal sambil berdiri mengambil tasnya. "Ma, aku mohon tunggulah sebentar dia pasti akan datang. Dia sudah janji ma. Percayalah ma, pa". pinta Pria itu pada kedua orang tuanya dengan nada memohon. "Arya, ini sudah kesempatan terakhir yang kami beri