Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Puisi "MUHASABAH RAMADHAN"

MUHASABAH RAMADHAN (Sianak rantau) Terasa luruh gemuruh batinku di bulan ini Ramadhan hadir dipelupuk mata membawa rindu Mengekang nafsu dengan shiam di penghujung senja Menuai maghfira, mengusap noda hitam dibuku amal Ramadhan,,,, Kau disambut bak seorang ratu sang bulan Bulan kemuliaan dari sebelas bulan yang ada Lahir dengan kesucian membawa keberkahan Menyimpan seribu makna dimalam lailatul qadr Ramadhan,,,, Kau kurindu menyempurnakan doa yang sempat tertunda Menyeka sendu menyuarakan ampunan dalam setiap sujudku Melafazkan syahadat berisi firman-firman sang ilahi Ramadhan,,,, Kuhaus tawa mereka saat bersama dulu Kebahagiaan yang tak pernah kudapat di tempatku meniti kehidupan Bulan demi bulan kuberpuasa menahan rindu Mereka yang kusebut dalam tengadah diatas sajadah-Nya Ramadhan,,,, Malam ini tarawih, ku berteman sepi menuju kubah-Nya Berbuka, melepas dahaga dengan bulir-bulir airmata yang bercucuran Sahur, kurindu suara ibu yang mengingatkanku

Bersyukurlah karena kamu .....

Hari ini kamu masih berpikir bahwa Allah itu tidak menyanyangimu, tidak memperdulikanmu? Atau kamu juga masih menganggapnya tidak adil? Astaga,,,!!! Kamu lupa ya. Itu kamu masih bisa makan kan? Masih punya duit buat beli ini itu? Keadaanmu juga masih sehat kan? Masih bisa beraktivitas juga kan? Masih bisa update status di sosmed kan? Masih bisa gaya-gaya an foto candid ala ootd gitu kan? Masih sempet ngupload foto kan? Trus, hal apa lagi yang membuat kamu merasa bahwa Allah itu tidak menyayangimu? Kamu sadar gak sih? Apa ada makhluk lain yang mampu membuat semua yang kamu punya itu? Apa kamu juga yakin kalau ada makhluk lain yang menyerupai tuhanmu? Itu masalah dalam hidup, semua orang pasti ngalamin bebh, Emang kamu yakin orang yang terlihat bahagia diluar sana pasti tidak punya masalah? Yaampun,,, coba deh sesekali kamu kepoin kehidupan mereka yang kamu anggap paling bahagia. Kalau kenyataannya hasil dari observation kamu tetap mengatakan sebaliknya dan dia benar-benar

Myfirststory

Gambar
       Hari itu aku masih mengingat jelas bagaimana kepergianku ke tanah perantauan yang di diiringi oleh air mata bercucuran dari pipi umak ku.    Malam sebelum hari itu tiba, aku manfaatkan untuk menghabiskan waktuku bersama orang2 yang aku cintai. Aku di suruh oleh papa untuk mengunjungi rumah2 saudara ( ada bou, ibu, etek,  mak sayang, pak kuti, dan lain2 ) dengan niat pamitan akan keberangkatan ku esok hari. Aku pun mengikuti saran papa dengan ditemani oleh abang yang mengantarku dengan mengendarai motor Satu persatu telah aku kunjungi dan menyatakan niat keberangkatan ku besok. Mereka pun masing2 memberi doa dan nasehat-nasehat yang berharga untukku.    Setelah aku mengunjungi semua saudara2, tiba waktu ku untuk menemui sahabat dan adik2ku yang telah menunggu ku di lapo cucu. Saat aku tiba dilapo cucu, aku begitu kaget bercampur haru karena ternyata mereka telah mempersiapkan segala sesuatunya yang membuat aku tak ingin berpisah dengan mereka hingga aku meneteskan airm